Arsip Blog

Senin, 18 April 2016

Psikoterapi: Logoterapi

Logoterapi

A.   Pengertian Logoterapi

Logoterapi diperkenalkan oleh Viktor Frankl, seorang dokter ahli penyakit saraf dan jiwa (neuro-psikiater). Logoterapi berasal dari kata “logos” yang dalam bahasa Yunani berarti makna (meaning) dan juga rohani (spirituality), sedangkan terapi adalah penyembuhan atau pengobatan. Logoterapi secara umum dapat digambarkan sebagai corak psikologi atau psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will of meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life) yang didambakannya.
Menurut Frankl (2004) logoterapi memiliki wawasan mengenai manusia yang berlandaskan tiga pilar filosofis yang satu dengan lainya erat hubunganya dan saling menunjang yaitu:

a.     Kebebasan berkehendak (Freedom of Will)
Dalam pandangan Logoterapi manusia adalah mahluk yang istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan disini bukanlah kebebasan yang mutlak, tetapi kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan manusia bukanlah kebebasan dari (freedom from) kondisi-kondisi biologis, psikologis dan sosiokultural tetapi lebih kepada kebebasan untuk mengambil sikap (freedom to take a stand) atas kondisi-kondisi tersebut. Kelebihan manusia yang lain adalah kemampuan untuk mengambil jarak (to detach) terhadap kondisi di luar dirinya, bahkan manusia juga mempunyai kemampuan-kemampuan mengambil jarak terhadap dirinya sendiri (self detachment). Kemampuan-kemampuan inilah yang kemudian membuat manusia disebut sebagai “the self deteming being” yang berarti manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap penting dalam hidupnya.


b.    Kehendak Hidup Bermakna (The Will to Meaning)
Menurut Frankl, motivasi hidup manusia yang utama adalah mencari makna. Ini berbeda dengan psikoanalisa yang memandang manusia adalah pencari kesenangan atau juga pandangan psikologi individual bahwa manusia adalah pencari kekuasaan. Menurut logoterapi (Koeswara, 1992) bahwa kesenagan adalah efek dari pemenuhan makna, sedangkan kekuasaan merupakan prasyarat bagi pemenuhan makna itu. Mengenal makna itu sendiri menurut Frankl bersifat menarik (to pull) dan menawari  (to offer) bukannya mendorong (to push). Karena sifatnya menarik itu maka individu termotivasi untuk memenuhinya agar ia menjadi individu yang bermakna dengan  berbagai kegiatan yang sarat dengan makna.

c.     Makna Hidup (The Meaning Of  Life)
Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar  dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang (Bastaman, 1996). Untuk tujuan praktis makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Makna hidup bisa  berbeda  antara manusia satu dengan yang lainya dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam. Karena itu, yang penting bukan makna hidup secara umum, melainkan makna khusus dari hidup seseorang pada suatu saat tertentu. Setiap manusia memiliki pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan tugas khusus. Dalam kaitan dengan tugas tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa diulang. Karena itu, manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan unik untuk menyelesaikan tugasnya, menurut Frankl.

B.   Tujuan Logoterapi

Tujuan dari logoterapi adalah agar setiap pribadi:
a.  Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama yang dianutnya;
b.  Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan diabaikan bahkan terlupakan.
c.   Memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mampu tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.

C.   Fungsi dan Peran Terapis

·         Menjaga hubungan yang akrab dan pemisahan ilmiah        
·         Mengakui pentingya pendekatan dari pribadi ke konselor
·         Mengendalikan filsafat pribadi
·         Terapis bukan guru atau pengkhotbah
·         Memberi makna lagi pada hidup
·         Memberi makna lagi pada penderitaan
·         Menekankan makna kerja
·         Menekankan makna cinta

Buhler dan Allen (1972) sepakat bahwa psikoterapi difokuskan pada pendekatan terhadap hubungan manusia alih-alih sistem teknik. Para ahli psikologi humanistik memiliki orientasi bersama yang mencakup hal-hal berikut :
·         Menyadari peran dari tanggung jawab Konselor
·         Mengakui sifat timbal balik dari hubungan terapeutik
·         Berorientasi pada pertumbuhan
·   Menekankan keharusan Konselor terlibat dengan Konseli sebagai suatu pribadi yang menyeluruh.
·         Mengakui bahwa putusan-putusan dan pilihan-pilihan akhir terletak di tangan Konseli
·         Memandang Konselor sebagai model, dalam arti bahwa Konselor dengan gayahidup dan pandangan humanistiknya tentang manusia bisa secara implisit menunjukkan potensi Konseli bagi tindakan kreatif dan positif
·   Mengakui kebebasan Konseli untuk mengungkapkan pandangan dan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan nilainya sendiri

D.   Kelebihan Logoterapi
 Logoterapi mengajarkan bahwa setiap kehidupan individu mempunyai maksud, tujuan, makna yang harus diupayakan untuk ditemukan dan dipenuhi. Hidup kita tidak lagi kosong jika kita menemukan suatu sebab dan sesuatu yang dapat mendedikasikan eksistensi kita.

E.   Kekurangan Logoterapi
Ada beberapa klien yang tidak dapat menunjukan makna hidupnya sehingga timbul suatu kebosanan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membangkitkan minat apatis, perasaan tanpa makna, hampa, gersang, merasa kehilangan tujuan hidup, meragukan kehidupan. Sehingga menyulitkan konselor untuk melakukan terapi kepada klien tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar