1.Sejarah Kesahatan Mental
a. Masa Anismisme
Sejak zaman dulu, sikap
terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif
animisme. Ada kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh
atau dewa-dewa. Orang primitif percaya bahwa angin bertiup, ombak mengalun,
batu berguling, dan pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam
benda-benda tersebut. Orang Yunani
percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi
jiwanya.
Untuk menghindari kemarahannya, maka
mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dari korban3 yang
mereka persembahkan. Praktik-praktik semacam tersebut berlangsung mulai dari
abad 7-5 SM. Setelah kemunculan naturalisme, maka praktik semacam itupun kian
berkurang, walaupun kepercayaan tentang penyakit mental tersebut berasal dari
roh-roh jahat tetap bertahan sampai abad pertengahan.
b.Kemunculan Naturalisme
Aliran ini berpendapat
bahwa gangguan mental atau fisik merupakan akibat dari alam. Hipocrates menolak
pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia menyatakan:
”Jika Anda memotong batok kepala, maka Anda akan menemukan otak yang basah, dan
memicu bau yang amis, tetapi Anda tidak akan melihat roh, dewa atau hantu yang
melukai badan Anda.”
Ide naturalistik ini kemudian
dikembangkan oleh Galen, seorang tabib dalam lapangan pekerjaan pemeriksaan
atau pembedahan hewan.
c.Era Modern
Perubahan
yang sangat berarti dalam sikap dan pengobatan gangguan mental, yaitu dari
animisme (ir rasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah),
terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika
Serikat, yaitu pada tahun 1783.
Perkembangan
psikologi abnormal dan pskiatri ini memberikan pengaruh kepada lahirnya ”mental
hygiene” yang berkembang menjadi suatu ”Body of Knowledge”beserta gerakan-gerakan
yang terorganisir. Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan,
pemikiran dan inspirasi para ahli, terutama dari dua tokoh perintis, yaitu
Dorothea Lynde Dixdan Clifford Whittingham Beers. Kedua orang ini banyak
mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan
bagi orang-orang miskin dan lemah.
Pada tahun 1909,
gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama dekade 1900-1909,
beberapa organisasi kesehatan mental telah didirikan, seperti American Social
Hygiene Associatin(ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene.
Pada tahun 1950,
organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu dengan berdirinya ”National
Association For Mental Health”yang bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya
masyarakat lainnya, yaitu ”National Committee For Mental Hygiene”, ”National
Mental Health Foundation”, dan”Psychiatric Foundation”.
Gerakan kesehatan
mental ini terus berkembang sehingga pada tahun 1075 di Amerika Serikat
terdapat lebih dari seribu tempat perkumpulan kesehatan mental. Di belahan
dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui ”The World Federation For
Mental Health” dan“The World Health Organization”.
2. Konsep Sehat
Konsep
Sehat itu adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima
berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat.
Itu adalah pengertian sehat yang saya mengerti pada awalnya. Dan setelah sekian
lama Sehat Kita Semua tidak memposting makan pada kali kesempatan ini setelah
vakum cukup lama akan memberikan hal sedikit tentang beberapa hal yangb
berhubungan dengan konsep dan pengertian sehat ini.
Hidup sehat dan dalam
kesehatan akan sangat membantu kita dalam melakukan berbagai macam aktifitas
kehidupan sert arutinitas yang bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena bila dalam keadaan sekita atau poun kurang sehat maka hal ini akan
mempengaruhi akan produktifitas kita juga.
Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan.
3. Perbedaan Konsep Kesehatan Mental Barat dan Timur
Penyembuh
atau orang yang berperan mengobati pada system pengobatan barat dibedakan antara
dokter dan psikolog. Dokter itu yang bertugas untuk mengobati pasien secara
kebutuhan akan fisiologisnya sedangkan psikolog bertugas untuk mengobati klien
secara kebutuhan akan psikisnya(joesoef, 1990). Bahkan karena pengaruh
pandangan dualism tubuh dan jiwa ini. Hampir – hampir para dokter tidak
bersinggungan sama sekali dengan sang psikolog dan mereka bekerja pada bidang
yang sama sekali berbeda.
Hal
ini berbeda pada pengobatan di timur dimana penyembuh biasanya dilakukan oleh
tokoh setempat seperti pendeta atau dukun atau imam. Kemudian peranan penyembuh
disini bukan menyembuhkan dari segi fisiologis saja, tetapi menyeluruh meliputi
mental, moral, dan spiritual.
Sumber:
Wasty, Soemanto,
Drs, MPd. (1998). Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Yusuf,S. (2004).
Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Schneiders, A.
(1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Rinehart &
Winston.
Sutardjo A.
Wiramihardja. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar